Senin, 26 Desember 2011

Mama - mama pedagang protes pasar murah di Taman Imbi

pihak keamanaan menenangkan Mama -
Mama 

Pada 21 Desember 2011, aksi protes, 50 Mama – mama pedagang asli Papua yang berada di pasar sementara, dengan membawa kayu, berjalan kaki menuju taman imbi, keinginan mama – mama untuk memboongkar pasar murah yang sudah hampir 2 hari berlangsung, pasar murah ini dihuni oleh pedagang non – Papua yang berasal dari Koya, Distrik Muara Tami. Program ini dari Dinas Pertanian Provinsi Papua dan Dharma Wanita Kota Jayapura. Mama – mama meminta untuk tidak lagi berjualan, karena tuntutan mama – mama pada tanggal 25 November 2011, ditujukan kepada DPRP, jangan ada lagi pasar murah di kota Jayapura, selain pasar mama – mama, Jl. Percetakan.
aksi protes mama - mama pedagang asli Papua di Taman Imbi

‘’Hasil jualan kami tidak laku, karena kami juga membeli dari petani di Koya, petani yang sama, kenapa harus berjualan dekat dengan pasar mama – mama, hasil pendapatan kami menurun selama 2 hari ini, karena penjualan di sini lebih murah. Ini sudah mau natal, kenapa pemerintah juga memberikan kesempatan kepada pedagang non – Papua di dekat sini. Sudah ada 3 pasar menjelang natal, ekonomi mama – mama di pasar sementara menurun kalau seperti ini’’,ujar Jeni Madai, salah satu mama  yang protes.

Aparat Keamanaan pun datang dan mengambil beberapa kayu yang dipegang oleh mama – mama, Aparat meminta untuk tidak merusak dan membongkar jualan, karena ini termasuk tindakan melawan hukum. Merusak barang milik orang lain. Namun mama – mama tetap berteriak dan meminta untuk besok tidak ada lagi pasar murah di Taman Imbi, kalau sampai ada, kami akan bongkar dan merusak barang – barang jualan yang ada.

Setelah mama – mama menyampaikan aspirasinya, mama – mama langusng kembali ke tempat jualan di Pasar Sementara. Tindakan ini tidak seharusnya terjadi, masa ada pasar murah yang dekat dengan pasar mama – mama, ini konflik horizontal yang sengaja diciptakan oleh pemerintah. Pemerintah harus memberikan ruang untuk mama – mama berdagang di tanahnya sendiri, apalagi mau menjelang natal, ya jelas konsumen akan mencari barang yang lebih murah. Kita akan coba bangun dialog dengan Pemerintah,sehingga konflik ini tidak terulang lagi tahun depan. Tahun kemarin juga hal yang sama, mama – mama berjualan di Depan Gelael, ada pasar murah di Taman Imbi,’ ujar Robert Jitmau, Ketua Kommpap.

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus