Rabu, 08 Februari 2012

Dinas PU tunjukkan Miniatur Pasar mama – mama Papua

Pada hari Jumat, tepatnya tanggal 20 Januari 2012. Kementerian Dinas Pekerjaan Umum, melalui Kepala Bagian Cipta Karya dan Air Bersih, Yan Ukago, ST. MT, mengundang mama – mama dan beberapa rekan dari pengurus koperasi mama – mama pedagang asli Papua (Kommpap), untuk melihat miniatur pembangunan pasar permanen mama – mama Papua.

Menurut Yan Ukago ‘’desain pasar mama – mama Papua ini sudah selesai. Akan dibangun 5 lantai, dan pembangunannya di perkirakan senilai 189 Miliar, dengan waktu yang dibutuhkan 3 tahun. Hambatan saat ini hanya ada pada lokasi Damri. Belum ada pembicaraan serius antara Gubernur Provinsi Papua dan Walikota Jayapura, untuk status tanah yang akan digunakan untuk pembangunan pasar ini’’, ujarnya, didepan empat wakil dari mama – mama.
Pasar permanen ini dituntut oleh mama – mama, pada aksi turun jalan, 14 september 2009. Tuntutan mama – mama dijawab dengan adanya pasar sementara yang resmikan oleh Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, tanggal 20 Desember 2010, dengan pemberian 1 unit truk, dan modal simpan – pinjam dengan nilai Rp. 600.000.000. Hampir satu tahun, mama – mama bertahan dibawah tenda putih yang dibangun dengan nilai Rp. 2 Miliar. Saat ini pun jika hujan turun, ada beberapa tempat yang mama – mama tempati sudah bocor.

Yuliana Bonsapia, mengatakan ‘’pasar yang akan dibangun seharusnya bisa dapat direalisasikan tahun 2012. Karena mama – mama sudah menunggu sejak lama. Gambarnya sudah kami lihat sendiri. Namun, tindakan dari anak – anak kami yang duduk sebagai wakil rakyat, belum jelas. Kami hanya termakan janji – janji saja, bukti tindakan tidak ada sama sekali sampai sekarang’’,ujarnya.

Robert Jitmau, salah aktivis yang mendampingi mama – mama sejak tahun 2004, mengatakan ‘’mama – mama menginginkan pasar permanen sebagai wujud dari proteksi yang ditegaskan dalam Undang – undang 21, Otonomi Khusus 2001. 
Mama – mama harus memiliki kedaulatan ekonomi di tanah ini, karena dengan tidak ada batasan oleh pemerintah setempat, dengan Migran yang membanjiri Papua, mama – mama Papua tidak mampu bersaing, jika tidak memiliki tempat yang layak di kota Jayapura’’,ujarnya
Yan Ukago, Kabag Cipta Karya dan air bersih
‘’Pasar mama – mama Papua yang akan dibangun, akan dijadikan sebagai pasar contoh bagi kawasan Asia Pasifik. Sistem pengelolaan pasar, akan dikelola oleh swasta sehingga kemandirian perekonomian orang asli Papua dapat dibangun’’, ujar Yan. (Cyntia Warwe) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar