Hari Hak Asasi Manusia se-dunia, diperingati oleh mama – mama pedagang asli Papua di Pasar Jayapura. Kegiatan ini berupa Pameran Foto, Nonton Video, Musik dan Dansa, terakhir mama – mama mempersembahkan lagu waita di akhir penutupan kegiatan ini. Beberapa foto yang tampil di Pasar terdiri dari foto – foto perjuangan mama – mama, foto – foto korban pelanggaran Ham di Papua, tragedi Biak berdarah 1998, Kasus Wasior 2003, Tragedi Abepura 2000, dan Foto – foto dari Filep Karma, Tahanan Politik Papua yang dihukum 15 tahun Penjara. Untuk beberapa video yang tampil, 5 video yang dibuat oleh kelompok aktivis Papuan Voices yang berada di Jayapura dan Merauke, cuplikan video Voa Indonesia dan Amensty International mengenai kampanye pembebasan tanpa syarat Filep Karma dan Video mengenai kasus Abepura,2000.
‘’Kegiatan ini lebih dikhususkan untuk penyadaran kaum miskin kota, mengenai perjuangan mama – mama dan beberapa foto – foto korban yang tidak pernah selesai dituntut pelaku yang melakukan pelanggaran Ham di Papua’’ ujar Robert Jitmau, ketua koperasi mama – mama pedagang asli Papua(Kommpap).
Kegiatan ini juga di dukung oleh Komunitas Rasta Kribo, Ab’Radio, Kawan – kawan dari Bersatu untuk kebenaran(BUK), Kawan – Kawan dari Lembaga Pengkajian pemberdayaan perempuan dan anak Papua (LP3A), Pt. Harapan anak Papua di Indonesia (Hapin), Kawan – Kawan Desk Perempuan Lembaga studi dan advokasi hak asasi manusia (Elsham) di Papua, Kawan – kawan Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Garda Papua), Kawan – kawan Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda di Papua (FNMPP).
‘’Nonton film begini, sangat baik, kami juga bisa menambah pengetahuan, karena kami duduk dari pasar mulai pagi sampai malam hari, kami sudah tidak punya waktu lagi untuk menonton atau membaca berita, saya melihat foto – foto korban pelanggaran HAM saja, hanya bisa mengelus dada, kami hanya tau cari uang untuk bisa makan hari ini, ujar mama Selfiana Wondiwoi, salah satu mama penjual sagu mentah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar